Free download center,TV online,software,game,driver,laptop,notebook,desktop,pc,windows,android,java,symbian,windows 7,windows vista,windows xp,linux,ubuntu,blogspot,wordpress,multiply,keygen,serial number,crack,patch,hacker,facebook,tweeter,yahoo,nimbuzz,bombus mod,nimbuzz flooder,majalah,ebook,pdf,playboy,megazine,film,musik,video,romantis,underground,black metal,punk,kamasutra,gratisan,photoshop,info,tips & trik
Kamis, 03 Februari 2011
Gaya Hidup Modern Di Masyarakat Dewasa Ini
Apa pengertian gaya hidup?Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.
Disini saya akan membahas salah satu dari gaya hidup yaitu tentang "MEROKOK".
Merokok, bagi sebagian orang adalah hal yang biasa. Bagi mereka, merokok adalah kebiasaan rutin layaknya makan, tidur, ataupun beraktivitas yang lain. Dibalik hal merugikan yang menjadi kebiasaan itu, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang merokok. Apa saja sih yang mendorong seseorang merokok? Yuk kita baca uraian berikut ini!
Lingkungan dan Pergaulan
Hal pertama yang biasanya mendorong seseorang untuk menjadi perokok adalah lingkungan dan pergaulan. Ya, kedua faktor ini sepertinya adalah faktor yang paling besar. Kita tengok saja anak-anak sekolah atau ABG (Anak Baru Gede).
Merokok biasanya dilakukan saat seseorang berada di sekolah atau saat ABG. Di sekolah, mereka berteman dan bergaul dengan orang lain yang merokok. Supaya dianggap gaul dan sama dengan teman-temannya, otomatis dia akan mencoba untuk merokok. Lama-kelamaan, mereka bisa kecanduan rokok.
Ingin Turun Berat Badan
Hal kedua yang seringkali menjadi alasan dalam merokok adalah karena ingin menurunkan berat badan.
Ya. Banyak orang yang menganggap bahwa merokok merupakan salah satu cara dalam berdiet. Terutama kaum perempuan.Merokok memang bisa menurunkan berat badan. Akan tetapi, berat badan hasil merokok sangat tidak sehat. Biasanya, tubuh menjadi kurus kering, dengan kulit yang kering dan kusam. Belum lagi, berbagai penyakit yang mengintai tubuh dan kehidupan Anda.
Anggapan Rokok Berlabel ‘Mild’ atau ‘Light’ Tidak Berbahaya
Hal lain yang mendorong orang tetap merokok adalah kebiasaan mengisap rokok berlabel ‘mild’ atau ‘lights’.
Ya. Label ini memang membuat seolah-olah bahaya rokok menjadi ‘jinak’ karena kadar nikotin yang ada di dalam rokok dikurangi. Padahal, sebenarnya tidak demikian. Banyak sekali pasien perokok rokok berlabel tersebut yang akhirnya meninggal akibat kanker paru-paru, serangan jantung, stroke, dan emfisema.
Selain nikotin yang sering menjadi penyebab beberapa penyakit pada perokok, di dalam sebatang rokok terdapat banyak sekali zat yang berbahaya. Misalnya, akrolen, karbon monoksida, ammonia, asam format, hydrogen sianida, nitros oksida, formaldehid, fenol, asetol, hydrogen sulfide, piridin, metil klorida, metanol, dan tar.
Dari adanya zat-zat berbahaya tersebut, kita jadi tahu bahwa sekalipun kita menghisap rokok 'mild' yang rendah nikotin, zat-zat berbahaya tersebut siap merongrong tubuh kita dengan bahayanya.
Anggapan Bahwa Kebiasaan Hidup Sehat Bisa Mengurangi dan Menghapus Efek Buruk Rokok
Banyak orang yang tetap merokok beranggapan bahwa kebiasaan merokok mereka sudah parah. Jadi, mereka menganggap kerusakan tubuh mereka akibat rokok pun sudah parah. Itu sebabnya mereka kemudian berasumsi bahwa kalaupun mereka berhenti merokok, kerusakan tubuh mereka akibat rokok tidak akan tetap rusak dan tidak mungkin membaik.
Padahal, separah apapun tubuh yang rusak akibat rokok, jika asupan asap rokok berkurang, bagian tubuh tersebut akan membaik. Bukan mustahil juga untuk sembuh.
Anggapan Bahwa Mengurangi Jumlah Konsumsi Rokok Bisa Mengurangi Bahaya Rokok
Jika ditanyakan kepada para perokok, apakah mereka tidak takut akan bahaya rokok terhadap tubuh mereka? Sebagian kalangan pasti akan menjawab bahwa bahaya rokok mereka bisa dikatakan sedikit. Hal ini karena mereka mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi.
Ya. Mereka beranggapan bahwa jumlah rokok yang dikonsumsi sedikit, kerusakan atau bahayanya akan sedikit. Bahkan, mungkin tidak ada. Padahal, tidak demikian. Jangankan orang yang merokok dalam jumlah sedikit, orang yang sering terkena asap rokok pun bisa mengalami kerusakan anggota tubuh, yaitu paru-paru.
Pernah Mencoba Berhenti Merokok
Ada sebagian kalangan yang beralasan bahwa mereka tetap merokok itu adalah karena mereka sudah mencandu dan tidak bisa berhenti. Mereka pernah mencobanya tetapi gagal. Belum lagi, mereka mengatakan bahwa berhenti merokok membuat mereka stres.
Merokok Hanya Merugikan Diri Sendiri
Ada juga beberapa kalangan yang tetap terus merokok dengan beralasan bahwa mereka merokok itu hanya merugikan dirinya sendiri, tidak ada orang lain yang rugi. Hal ini dilihat dari uang yang dipakai untuk merokok adalah uang sendiri dan bahaya rokok yang ditimbulkan juga terasa di badan sendiri.
Padahal, tidak demikian. Merokok juga merugikan orang lain. Siapa pun yang terkena asap rokok (perokok pasif) akan mengalami kerusakan anggota tubuh, terutama paru-paru.
Demikian salah satu gaya hidup yang ada di masyarakat kita yang tidak kita sadari. semoga artikel ini bermanfaat. Wassalam.
ALEMANIAC™
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar